Pemkab Siapkan Tim ASN Dampingi Pengungsi Selama Masa Transisi

HEADLINE346 Dilihat

LABUHA,Rakyatkini.com Masa tanggap darurat gempa yang melanda kabupaten Halmahera Selatan pada minggu (14/7) bakal berakhir minggu (28/7), seluruh personil TNI/Polri yang ditugaskan membantu ditempat tempat pengungsian bakal ditarik dan selama masa transisi Pemkab Halmahera Selatan bakal menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) selama masa transisi.

Wakil bupati Halmahera Selatan Iswan Hasjim kepada wartawan usai meninjau posko tanggap darurat di Saketa Gane Barat sabtu (27/7) mengatakan, tanggap darurat paska gempa minggu (28/7) berakhir untuk itu seluruh personil TNI/Polri yang ditempatkan di lokasi gempa ditarik ke masing-masing instansi nya namun proses pelayanan dan bantuan ke tempat tempat korban bencana tetap “pelayanan paska waktu tanggap darurat tetap jalan, untuk itu Pemkab Halmahera Selatan akan mengirim ASN ke desa desa yang berdampak gempa besar dan warganya hidup ditempat tempat pengungsian guna membantu para pengungsi,” Paparnya.

Iswan bahkan mengatakan, Pemkab Halmahera Selatan tidak mungkin tidak melakukan pendampingan atau pelayanan paska gempa, distribusi bantuan logistik dan pelayanan kesehatan tetap jalan untuk itu ASN yang dikirim itu nanti dirapatkan lagi dengan bupati dan sekda kabupaten Halmahera Selatan “ASN yang dikirim ke lokasi pengungsian untuk membantu masyarakat itu nanti ditarik dari masing-masing SKPD kurang lebih 3 sampai 4 ASN, ASN yang dikirim untuk membantu warga pengungsi itu bertugas selama 3 bulan dan Pemkab Halmahera Selatan tetap memberikan anggaran untuk para ASN yang berada di lokasi,” Tuturnya.

Disisi lain, Ketua Dewan pembina PKS Kabupaten Halmahera Selatan ini juga mengatakan, setelah pencabutan waktu tanggap darurat maka semua posko terpusat di posko induk aula Kantor Bupati Halmahera Selatan untuk pelayanan selama masa transisi “posko utama tetap difungsikan karena selama masa transisi pelayanan kepada pengungsi dan bantuan logistik serta pelayanan kesehatan tetap berjalan sampai selalu warga kembali ke rumah hunian tetap baru dihentikan,” Pungkasnya. (tox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *