Bupati Morotai Didesak Evaluasi Ketiga Kadis

TERBARU220 Dilihat

MOROTAI,Rakyatkini.com- Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Morotai mendesak Bupati Pulau Morotai, Benny Laos mengevaluasi kenerja Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (KKP), Suryani Antarani, Kadis Pertanian, M. Rizal Ismail dan Dirut PDAM, M. Umar Ali.

Desakan ketiga kadis dievaluasi dari kenerjanya, karena ketiganya dianggap tak mampu menjalankan tugasnya masing-masing.

“Dinas Perikanan telah melakukan diskiriminasi terhadap nelayan di Kecamatan Morselbar dan Morja, dimana pembagian alat tangkap seperti perahu dan alat tangkap lainnya, hanya diberikan kepada nelayan kecamatan lainnya secara merata, sementara didua Kecamatan yang disebut hanya sebagian kecil yang diberikan, “koar Koordinator masa aksi, Fitra Piga saat berorasi didepan kantor Bupati, Kamis (23/01).

Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah daerah terhadap nelayan Kecamatan Morselbar dan Morja telah menyinggung perasaan nelayan didua Kecamatan ini. Padahal, para nelayan di dua Kecamatan memiliki hak yang sama seperti nelayan di Kecamatan lainnya. “Kenapa alat tangkap hanya diberikan secara merata di Kecamatan lainnya, sementara nelayan di Morselbar dan Morja tidak, ini tidak adil, “katanya.

Tak hanya Kadis KKP, Suryani Antarani yang harus di evaluasi, tapi Kadis Pertanian, M. Rizal Ismail juga harus dievaluasi, karena ketidak becusan kerjanya, menyebabkan padi puluhan hektar milik petani merugi, karena kebingungan dijual kemana, karena tidak ada pasar untuk membeli hasil padi yang dipanen.

“Misalnya di Desa Aha, Tiley, Usbar Kecamatan Morselbar. Desa Sambiki dan Wewemo, Kecamatan Mortim gagal panen, akibat tidak ada kontrol langsung dari dinas terkait, jangan hanya memberikan pupuk, sementara dibiarkan begitu saja, para nelayan butuh mimbingan dari pemerintah, “kesalnya.

Lanjutnya, begitu juga pelayanan air bersih bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Pulau, kualitas air yang sangat memperihatikan, air juga tidak mengalir berminggu-minggu. “Dirut PDAM ini harus dievaluasi kenerjanya, “pintanya.

Bahkan, masa aksi mendesak jika tuntutan mereka tidak diakomodir Bupati, maka sedua hari bakal kembali melakukan unjuk rasa serupa, hingga tuntuan mereka diakomodir. “Kami pastikan, akan kembali lagi, lakukan unjuk rasa, jika tuntutan kami tidak terealisasi, “ancam Haekal Samlan orator lainnya.(gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *