Cuaca Ekstrim, Jenaza Bay Ditemukan di Perairan Desa Galo-galo

HEADLINE, TERBARU481 Dilihat

MOROTAI, Rakyatkini.com – Cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Pulau Morotai, kini kembali memakan korban jiwa. Kali ini korban jiwa akibat cuaca ektrim yang terjadi di perairan pulau morotai telah merengkut nyawa Ingrit Makatika Bay yang baru berusia 1 tahun.

Kronologis kejadiannya adalah, pada Selasa (10/12) lima orang warga asal Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) ini dari Desa Saluta, Kecamatan Galela Utara, Kabupaten Halut menuju ke Desa Palau Saminyamau, Kecamatan Morselbar, namun belum sampai ditempat tujuan perahu (Longbot) yang ditumpangi tenggelam terkena hantaman ombak di perairan Desa Saminyamau, Kecamatan Morselbar. Akibat dari pristiwa tersebut bay berusia satu tahun yang diduga bernama Inggrit Makatika dinyatakan hilang karena terseret ombak. Setelah hilang selama satu hari satu malam, jenazah Ingrit ditemukan, Rabu (11/12) diperairan Desa Galo Galo dan tidak bernyawa, sementara Selsius Djubela (56), Ardiana Tundo (70), Agustina Djubela (20), Fino Unya (8) selamat dari cuaca ekstrim tersebut.

Warga Desa Galo-galo saat melakukan efakuasi Jenaza Bay yang ditemukan di bibir pantai. Rabu (11/12)

Dari data yang dihimpun koran ini, pristiwa naas ini terjadi pada, Selasa (10/12) sekitar pukul 10.00 Wit, dimana korban bersama keluarganya naik Loongboat berangkat dari Desa Saluta menuju ke Desa Pulau Saminyamau, dalam perjalanan kurang lebih satu jam terjadi cuaca ekstrim sehingga korban dan ibunya (Agustina Djubela) terjatuh ke laut.

Seketika itu juga, Kakek Korban (Selsius Djubela) meloncat dari Loongboat untuk menyelamatkan Korban bersama ibunya, setelah itu Kakek bersama ibu korban mengangkat korban dan berusaha berenang ke permukaan laut.

Namun, karena cuaca yang begitu ekstrim sang kakek korban menyuruh ibu korban berenang mengejar Loongboat, sementara kakek berenang sambil mengangkat korban, tak lama kemudian karena kelelahan dan tanpa sadar korban sudah tidak ada di genggaman kakek.

Keluarga korban tetap berusaha mencari korban dengan menggunakan Loongboat melakukan pencarian, sayangnya usaha keluarga korban tak membuahkan hasil, pantang menyerah keluarga korban menuju ke Desa Saminyamau untuk meminta pertolongan warga setempat.

Warga kemudian menghubungi pihak BPBD, Polairut bersama nelayan setempat melakukan pencaharian laut, tempat korban itu hilang tapi hasilnya nihil. Kemudian, Rabu (11/12) jasad korban ditemukan diperairan Desa Galo Galo oleh warga setempat tapi sudah tak bernyawa.

Sementara Kades Galo Galo, Jaohar Hi. Sudin saat dikonfirmasi membenarkan telah temukan mayat yang masih bai diperairan Desa yang dipimpinnya. “Ada saya pe warga mau panen agar-agar pas sampe di tempat agar-agar dia meliahat ada bai terapung di atas laut bai itu umurnya sekitar 1 tahun,14 hari, pas dia melihat bai terapung itu dia tidak langsung angkat kebetulan ada 1 bodi mendekati korban terus dia sandar ke bai ini jangan sampai dia terbawa oleh arus makanya dia kawal trus sambil minta tolong warga, “katanya.

Setelah memastikan yang dilihat itu adanya temuan seorang bai yang terapung, warga yang hadir melihat langsung kejadian tersebut langsung mengangkut bai dan dibawa ke pemukiman sang Kades.

“Saya langsung bawa korban ke rumah saya, jadi saya langsung telpon kepala Desa Saminyamau, untuk memastikan mayat bai yang hilang, Kepala Desa Saminyamau dengan keluarga langsung langsung ambil mayat bai itu dan sudah Dibawa pulang ke tempat asalnya, “terangnya. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *