Pemkab Halsel ‘Tara Faduli’ Efek Penutupan Transportasi Laut di wilayah Makian – Kayoa

HEADLINE311 Dilihat

LABUHA, Rakyatkini.com – Kebijakan penutupan kapal transportasi laut maupun darat keluar masuk di wilayah kabupaten Halmahera Selatan hingga 5 Juni mendatang nampaknya masyarakat mulai menerima dampaknya,  termasuk resiko kekurangan Sembilan Bahan Pokok (Sembako).

Informasi yang dihimpun diberbagai sumber disebutkan saat ini dampak penutupan transportasi laut yang paling dirasakan adalah masyarakat di enam kecamatan Makian Kayoa, efek yang diterima oleh masyarakat Makian – Kayoa adalah mulai kekurangan Sembako dan terjadi kenaikan harga sembako yang cukup tinggi “torang di Kayoa so mulai kekurangan stok beras, beras so mulai habis dan beras juga pe mahal,” ajur beberapa warga Kayoa ketika dihubungi wartawan kamis (28/5). Sebagian warga lantas menuliskan kekuarangan sembako di wilayah Makian Kayoa ini di akun Facebook.

Salah satu anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Makian Kayoa Fadilah Mahmud kepada wartawan jumat (29/5) mendesak pemerintah daerah agar langkah penutupan transportasi laut juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat di wilayah, terutama di wilayah Makian Kayoa karena seluruh aktivitas terhenti sehingga suplay sembako terhenti “jangan hanya berpikir menutup tapi efek dari penutupan juga harus dipikirkan karena yang menerima dampak itu masyarakat bukan pembuat kebijakan,” paparnya.

Politisi partai Nasdem kabupaten Halmahera Selatan ini juga mengatakan, pemkab Halsel jangan hanya fokus memperhatiannya ke pusat ibu Kota Kabupaten namun di wilayah wilayah kecamatan lainnya juga harus diperhatikan, karena selain stok Sembako mulai habis, harga sembako di Kayoa juga sangat mahal “pemkab Halsel jangan hanya perhatikan ibu kabupaten saja, tapi di kecamatan kecamatan jauh juga harus diperhatikan,” tutur Fadilah.

Disisi lain, speed boat rute Makian – Ternate juga protes terkait dengan lamanya penutupan transportasi laut yang berefek pada pendapatan masyarakat, karena Pemkab Halsel dinilai hanya memikirkan penutupan tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat “tutup boleh tapi torang so dua minggu tarada penghasilan baru Pemkab tara perhatikan, berbeda dengan daerah lain seperti Tidore, speed boat tidak beroperasi tadi dapat santunan dari pemerintah,” keluh para ABK speed boat.

Sementara itu, sekretaris Satuan Gugus Tugas (Satgas) percepatan penanganan covid 19 kabupaten Halmahera Selatan Daud Djubedi mengatakan, terkait dengan sembako yang berkurang di Kayoa sudah berkoordinasi dengan Camat Kayoa dan Disperindag kabupaten Halmahera Selatan untuk dilakukan suplay beras menggunakan kapal barebo dari Labuha ke Kayoa “Disperindag sementara mengurus untuk distribusi atau suplay beras ke Kayoa dengan kapal barebo, nanti titik titiknya ditunjuk oleh camat Kayoa,” ucapnya.

Daud juga menjelaskan, untuk keluhan speed boat rute Makian – Ternate tidak bisa direalisasikan karena langkah penutupan transportasi laut ini adalah penyelamatan nyawa manusia, wilayah Halsel ini luas tidak seperti daerah lain makanya dengan adanya penutupan ini pengusaha diminta ikut berberan, karena bukan hanya kepentingan pemerintah saja tapi semua elemen masyarakat karena ini wabah dan penutupan ini sifatnya sementara “membutuhkan biaya besar jika dilakukan santunan karena Halsel ini wilayah yang besar, tidak seperti daerah lain,” pungkas mantan kabag Humas dan Protokoler setda Kabupaten Halmahera Selatan ini. (Tox).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *