Perusda Morotai Diduga Selewengkan BBM Subsidi

HEADLINE293 Dilihat

MOROTAI,Rakyatkini.com – Perusahan Daerah (Perusda) Niaga Pasifik diduga selewengkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar dan Minyak Tanah (Mita).

Penyelewengan BBM milik rakyat ini dikabarkan sudah berlangsung sekitar satu tahun. Dimana, perusahan yang dibiayai oleh Pemda Morotai itu menyalurkan BBM ke perusahan yang bergerak di bidang insfrastruktur jalan dan ke masyarakat yang bukan penjual resmi BBM.

Salah satu pegawai Perusda yang dipecat oleh pimpinannya, Asrul Pawane mengungkapkan, Perusda menjual BBM milik para nelayan jenis solar ke perusahan yang bergerak di pengaspal jalan.

Sementara untuk Mita yang seharusnya disuplai ke kecamatan Morotai Timur (Mortim) dan Kecamatan Morotai Jaya (Morja). Namun, faktanya Perusda menjualnya ke Kecamatan Morotai Selatan (Morsel).

“Saya pegawai di perusda, di perusda itu saya kapasitasnya sebagai sopir, tapi saya sudah dipecat oleh Direktur, saya dipecat karena saya pertanyakan soal kenapa BBM bersubsidi seperti solar dijual ke perusahan sedangkan Mita seharusnya di distribusi ke Timur dan Morja tapi kenapa dijual di non pangkalan dan jualnya ke Selatan, “ucapnya, Minggu (10/05).

Menurutnya, kuota Kecamatan Mortim dan Morja tidak terdistribusikan secara benar. Hal ini bisa dilihat dari cara pendistribusiannya tidak sesuai dengan kuota yang diberikan.

“Saya kasih contoh misalnya, kalau Timur diantar satu kali maka sisanya dorang main di luar, jual di bukan agen minyak, begitu juga di Morja adakalanya satu bulan hanya satu kali, adakalanya satu bulan tidak didistribusikan sama sekali, “imbuhnya.

Kata dia, status Perusda di SPBU nelayan hanya sebagai pengawas. Tujuan dari pengawasan itu adalah untuk memastikan agar kuota BBM bisa tersalur secara benar dan diterima oleh nelayan hanya saja dalam pengawasan dijadikan objek untuk mencari keuntungan dengan menjualnya ke perusahan.

“Di SPBU nelayan, Perusda punya tugas awasi untuk jatah atau kuota itu tersalur dengan baik, ternyata perusda sendirib yang main di dalam,. Padahal di SPBUN yang ada di Daeo itu perusda tidak punya jatah, tapi ternyata mereka main di dalam, kalau dijual ke perusahan itu pasti harganya beda dengan subsidi.”

Dia menambahkan, biasanya Perusda mengangkut BBM melalui kapal Nakamura atau kapal pengangkut BBM atau menggunakan mobil untuk menjual ke perusahan.

Terpisah, Direktur Perusda Niaga Pasifik, Saiful Latara membantah jika pihaknya melakukan penyelewengan BBM bersubsidi.

“Coba cek saja di Morotai Timur dan Jaya, kalau minyak kami langka wajar dituduhkan, tapi sejauh ini tidak ada, Perusda tidak punya jatah solar, Perusda itu minyak tanah, “singkatnya sembari meminta awak media untuk menuliskan nama sumber yang memberikan pernyataan di Media Massa.(gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *