Salurkan Hobi, Daniel Habiskan Waktu Tiga Tahun, Untuk Mencari Tau Budaya dan Sejarah Di Indonesia

HEADLINE107 Dilihat

MOROTAI,Rakyatkini.com – Melawan halangan dan rintangan sudah menjadi rutinitas sehari-sehari bagi, Daniel Sihombing. Dimana, untuk mewujudkan hobinya dengan menjelajahi nusantara untuk menggali pengetahuan tentang budaya dan sejarah di Indonesia Daniel rela meninggal sanak saudara dan menghabiskan waktu bertahun-tahun keliling Indonesia dengan hanya bermodalkan motor buntut.

Daniel saat di temui sejumlah awak media di pelabuhan Veri, Rabu (26/02). Daniel yang berkulit saumatang, rambut lurus, terlihat berpenampilan sederhana dengan hanya mengenakan kaos oblong warna hitam, ditutupi jaket kulit hitam, bercelana jens warna biru dan mengenakan spatu ini, banyak mingisahkan pengalamannya saat menjelajahi puluhan Kabupaten, Kota dan Propinsi wilayah Indonesia yang pernah dikunjunginya hanya untuk menggali lebih dalam budaya dan sejarah yang tersebar di Indonesia.

“Numpang veri bang, dari Tobelo, baru tiba bang, “ucap Daniel saat berbincang-bincang wartawan media ini.

Pria jomblo kelahiran Medan 1976 silam ini menceritrakan telah menghabiskan waktu selama tiga tahun mengelilingi seluruh Kabupaten, Kota dan Propinsi di Jawa dan Sumatra hanya untuk menyalurkan hobinya itu.

“Untuk jelajahi wilayah Jawa dan Sumatra habiskan waktu tiga tahun bang,”kata Daniel.

Propinsi Aceh dipilih Daniel untuk memulai petualangan untuk menjelajahi seluruh wilayah Indonesia untuk menggali lebih dalam budaya dan sejarah yang ada di Indonesia.

“Kan niatnya mulai dari Sabang dan berakhir Meraoke, tiga tahun lalu sudah dimulai, muda-mudahan tidak ada rintangan yang menghambat tidak lama lagi akan sampai di tempat tujuan seperti yang diniatkan, “imbuh Daniel.

Kendati penjelajahi Indonesia untuk menggali budaya dan sejarah adalah bagian dari hobinya. Namun Daniel mengakui, butuh kesabaran lebih dan fisik prima, karena jika sakit, maka petualangan bisa terhambat.

“Jadi intinya, untuk melakukan hobi seperti ini harus diniatkan dan sabar, “timpal Daniel.

Daniel berujar banyak hal ditemui saat melakukan penjelajahan salah satunya budaya masyarakat Indonesia yang unik dan beragam, dimana ditemukan bahasa daerah yang berbeda-berbeda.

“Memang bahasa daerah beda-beda, tapi cara menyambut orang baru disuluruh wilayah Indonesia sama, karena masyarakat sangat ramah dengan orang baru, “timpal Daniel.

Meskipun budaya daerah berbeda, tapi beda halnya dengan sejarah, karena sejarah di Indonesia mulai dari Jawa, Aceh hingga Maluku Utara (Malut) sejarahnya hampir sama.

“Misalnya sejarah kesultanan, di Jawa ada kesultanan di Jokjakarta, di Aceh ada kesultanan Aceh dan di Maluku Utara juga ada kesultanan, jadi bagi saya sejarah di wilayah Indonesia sama, “tutur Daniel.

Untuk daerah Malut yang telah disinggahi lanjut Daniel yakni, Kota Ternate, Tidore, Jailolo, Tobelo, Morotai dan setelah di Morotai bakal melanjutkan petualangan di Halmahera Timur (Haltim).

“Yang pasti seluruh Kabupaten/Kota di Malut dan daerah yang belum dikunjungi akan dikunjungi, “janjinya sembari mengaku penjelahajannya ini akan dijadikan sebagai koleksi pribadi. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *