Satu Warga Terindikasi Positif Covid-19

HEADLINE358 Dilihat

HALBAR, Rakyatkini.com- Salah satu warga di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) terindikasi tertular Virus Corona (Covid) 19. Ini setelah tim medis penaganan Covid-19 melakukan tes menggunakan Repid Test kepada tiga warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), namun dari hasil pemeriksaan ke tiga ODP, satu diantaranya terindikasi Positif Covid-19.

”Hasil Rapid Test, belum bisa dikatakan positif, namun baru mengarah ke positif, sehingga harus dilakukan pemeriksaan lanjutan,”ungkap Juru Bicara Tim Satuan Gugus (Satgus) penanganan Covid-19 Halbar Chuzaemah Djauhar yang didampingi Kadinkes Rosfinece Kalengit, ketika di temui di kantor Bupati, Senin (6/4).

Kadiskominfo Halbar ini menjelaskan,  banyak oran mengira, tes menggunakan Rapid Test sama dengan pemeriksaan Swab tenggorokan yang selama ini dilakukan untuk mendeteksi virus, padahal Rapid Test dan pemeriksaan Swab adalah pemeriksaan yang berbeda. Rapid test Corona hanya bisa digunakan sebagai skrening atau penyaringan awal, sementara untuk mengdiagnosis sesorang terinfeksi Covid-19 harus menggunakan hasil pemeriksaan Swab tenggorokan.

”Jadi rapid test hanya digunakan sebagai sarana deteksi awal infeksi virus corona yang semakin meluar, sehingga tes menggunakan rapid test berbeda dengan  pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19, jadi warga yang terindikasi positif Covid-19 itu, baru pemeriksaan awal,”jelasnya.

Emma sapaan akrab Chuzaemah menambahkan, pemeriksaan yang menggunakan rapid test hanya untuk mengukur anti bodi yang terbentuk di tubuh saat tubuh mengalami infeksi virus, jadi jika tubuh terinfeksi virus, maka jumlah anti bodi di tubuh akan bertambah.

”Pasien yang saat ini rapid tesnya positif, telah menjalani pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung. Sementara keluarga yang ada di dalam rumah juga sudah dalam pemantauan,”katanya

Emma mengaku, saat ini warga yang terindikasi positif Covid-19, tetap melakukan isolasi mandiri di rumah, karena saat tim medis melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan ada gejala batuk dan pilek, bahkan warga tersebut tidak sakit dan kondisi kesehatannya sangat baik.

”Warga tersebut bisa dibawa ke RSUD, jika mengalami demam, batuk dan pilek, tapi saat ini kondisinya baik baik saja, sehingga dilakukan isolasi mandiri di rumah dan dilakukan pemantauan oleh tim medis,”pungkasnya.

Menurut mantan Sekwan Halbar ini, sesuai data dari posko Covid-19 yang ter update, Senin (6/4), warga yang telah melakukan karantina mandiri sebanyak 750, sementara warga yang berstatus ODP 16 orang, PDP nihil. Untuk warga dengan status ODP yang telah selesai dilakukan pemantauan sebanyak 2 orang dan karantina mandiri yang sudah selesai dilakukan pengawasan sebanyak 87 orang.

”Prinsipnya, tim gugus tetap melakukan pemantauan secara maksimal, jika warga merasa ada gejala batuk dan pilek segera melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas atau pos kesehatan yang sudah ditetapkan di Desa,”ujarnya. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *