SDN 02 Pampangan Raih Sekolah Cerdas Bencana Tingkat Kota Padang

TERBARU301 Dilihat

Padang-rakyatkini.com- Rabu 30 September 2009 pukul 17.16 WIB warga Padang dan sekitarnya dikejutkan oleh guncangan gempa dahsyat berkekuatan 7,6 Skala Richter.

Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah hingga menelan korban jiwa yang mengacu kepada data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas, 1.214 luka berat dan luka ringan 1.688 orang.

Tak hanya itu tercatat 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan.

Beruntung gempa tidak diikuti gelombang tsunami karena jika air laut sempat naik maka jumlah korban bisa menjadi lebih banyak lagi.

Kala itu informasi dan pengetahuan masyarakat soal gempa belum sebaik saat ini sehingga muncul kepanikan luar biasa di masyarakat.

Selain itu informasi yang simpang siur dan belum adanya kesiapan untuk menghadapi gempa menyebabkan bangunan belum dirancang untuk tahan gempa sehingga banyak yang ambruk.

Saat itu bahkan belum ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah selaku lembaga yang khusus menangani gempa.

Musibah tersebut benar-benar berbekas karena kesiapan dan ilmu menghadapi bencana yang minim saat itu.

Ketika itu cukup banyak informasi berseliweran yang membuat resah masyarakat karena terbatasnya pengetahuan.

Bahkan kala itu usai gempa ada warga yang tak berani masuk rumah berhari-hari karena khawatir akan gempa susulan.

Kini 10 tahun sudah gempa berlalu ada cukup banyak perubahan wajah kota karena bangunan yang ambruk berganti baru. Tak hanya itu sejumlah upaya mitigasi dan antisipasi ke depan terus dilakukan oleh pemerintah Kota Padang.

Hal itu mengingat berdasarkan hasil penelitian masih ada ancaman gempa megathrust bersumber dari segmen Siberut yang hingga saat ini belum mengeluarkan energi.

Saat ini terdapat tiga bangunan tinggi sebagai tempat evakuasi sementara yang berlokasi di Ulak Karang, Parupuk Tabing dan Tabing yang dengan daya tampung sekitar 5.000 jiwa per lokasi.

Tak hanya itu saat ini terdapat sekitar 58 bangunan lain yang bisa digunakan sebagai tempat evakuasi sementara warga. Kemudian sebagai petunjuk bagi warga jika gempa dan tsunami terjadi telah dibuat papan petunjuk yang dipasang di 700 lokasi di Padang.

Di papan tersebut ada petunjuk arah ke mana evakuasi terdekat.

Di samping itu dalam tiga tahun terakhir BPBD Padang telah memperbanyak penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan jika gempa dan tsunami terjadi.

Ada 30 baliho kecil yang disiapkan di berbagai tempat mulai dari lokasi wisata dan persimpangan berisi informasi apa yang harus dilakukan saat gempa.

BPBD Padang juga membuat poster tentang siaga bencana yang dibagikan kepada masyarakat hingga penyuluhan kepada 150 sekolah dari 400 sekolah yang berada di zona rawan.

Untuk penanda wilayah aman dari tsunami juga telah dibuat tulisan tsunami safe zone dengan latar biru di 22 jalan yang ada di Padang.

Dengan adanya penanda ini masyarakat bisa memperkirakan apakah sudah berada di daerah yang sudah aman atau perlu melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

BPBD juga menggandeng kelompok siaga bencana untuk dan juga sekolah-sekolah dari tingkatan Sd hingga SLTA sederajat untuk menyosialisasikan kebencanaan.

Salah satu sekolah yang merupakan sekolah cerdas bencana yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Pampangan.

Dalam penilaian sekolah sadar bencana SDN 02 Pampangam mendapat Peringkat 3 terbaik se Kota Padang.

Kepala SDN 02 Pampangan Ermita mengatakan saat diwawancara awak media, kami ucapkan terima kasih atas penilaian yang dilakukan Pemko Padang melalui BPBD sehingga kami menjadi salah satu sekolah sadar bencana.

”semenjak terjadi bencana gempa 2009 lalu. Kami sering melakukan simulasi-simulasiagar anak-anak bisa paham kalau terjadi gempa”, pungkasnya.

Tambah Ermita, kami juga libatkan orang tua demi meningkatkan kesadaran bencana.

Kami berharap anak-anak memang memngenal bencana. Sehingga apa bila terjadi bencana/ gempa tidak takut lagi, ujarnya.

Kalau kita berkaca pada anak-anak di Jepang, anak-anak sudah tau apa bila terjadi gempa anak-anak langsung sembunyi di bawah kolong meja, itu semua berkat sosialisasi dan kesadaran bencana yang sudah di tanamkan sejak dini, jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi mengatakan, sangat mengapresiasi SDN 02 Pampangan yang merupakan Sekolah Cerdas Bencana.

“Salah satu program upaya membangun budaya kesiapsiagaan khususnya warga sekolah terhadap bencana, baik sebelum, sewaktu, maupun pasca terjadinya bencana”, katanya.

Untuk itu BPBD kota Padang menujuk beberapa sekolah yang ada di kota Padang untuk mengadakan lomba sekolah cerdas akan bencana. SDN 02 Pampangam merupakan salah satu sekolah terbaik 3 dalam lomba sekolah cerdas bencana yang diadakan oleh BPBD kota Padang, tutupnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *