Seminar Building Character In Industrial Revolution 4.0 Bersama Syafii Efendi di Bondowoso

DAERAH, PARLEMEN143 Dilihat

Bondowoso – Sebanyak 1.000 peserta dari berbagai sekolah tingkat SMA/MA dan SMK serta perguruan tinggi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengikuti seminar character building sebagai salah satu upaya mendorong generasi muda mempersiapkan diri menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Seminar yang mengusung tema Building Character In Industrial Revolution 4.0, Siap Menuju Indonesia Mandiri 2034 tersebut, digelar oleh Wirausaha Muda Nusantara yang merupakan organisasi kepemudaan mahasiswa Jawa Timur, di Gedung UPT – PK / BLK Bondowoso, Sabtu (7/9/19).

“Kami sangat mendukung seminar yang bertujuan mendorong generasi muda, terutama pelajar untuk benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan baik,” kata salah satu pejabat daerah Bondowoso.

Ia berharap para pelajar tersebut nantinya bisa tumbuh menjadi generasi mandiri, kuat secara mental maupun akhlaknya.

Sebagai generasi muda, kata dia, hindarkan sikap pesimistis karena masih terbuka kesempatan untuk mempersiapkan masa depan menjadi lebih baik.

Ketua Panitia Seminar Character Building Dewi Anggraini Putriningsih mengungkapkan diadakannya seminar ini dalam rangka menjembatani generasi muda agar menjadi generasi dengan mental mandiri.

Motivator Muda Syafii Efendi yang menjadi pembicara tunggal dalam seminar tersebut mengingatkan bahwa teknologi akan menggantikan peran manusia yang bisa mengakibatkan terjadinya kebangkrutan, kalah bersaing, dan kemiskinan.

Nantinya, lanjut dia, banyak bidang pekerjaan yang terancam, mulai dari sopir, jasa ojek konvensional, hingga siaran televisi juga mulai disaingi oleh Youtube.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan, bahwa guru juga dituntut kreatif karena saat sekarang sudah ada ruang guru yang memungkinkan siswa belajar secara daring.

Bahkan, kata dia, nantinya dunia akan terkoneksi tanpa ada batasan, termasuk soal bahasa juga sudah ditemukan alat yang memungkinkan seseorang berbicara dengan bahasa asing manapun tanpa harus menguasai bahasa asing tersebut.

Ia mengajak, para pelajar untuk mempersiapkan diri dengan baik dan jangan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting, terutama berpacaran.

“Cinta sejati ada setelah menikah, sebelum itu cuma tipu daya saja,” ujarnya. (red/sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *