Staf Perusda Sebut Berita Perusda Morotai Diduga Selewengkan BBM Subsidi Abal Abal

HEADLINE130 Dilihat

MOROTAI, Rakyatkini.com- Pemberitaan sejumlah media mengenai Perusda Niaga Pasifik Morotai diduga selewengkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar dan Minyak Tanah (Mita) dan di posting melalui dunia maya (Facebook) oleh Irfan Hi. Abd Rahman yang berkapasitas sebagai salah satu Dosen Unipas Morotai ternyata ditanggapi oleh Almukarm Goraahe.

Almukaram yang yang bersetatus sebagai pegawai Perusda Morotai menanggapi postingan Irfan Hi. Abd Rahman dengan menyebut, bahwa isi berita yang diungkapkan oleh salah satu mantan supir Perusda adalah pernyataan abal abal.

“Isi berita abal abal, Perusda bukan bajual minya nelayan solar ka barang apa tu tapi Perusda jual bbm jenis minya tanah dan smua tersalur ke pangkalan dan masyarakat sesuai harga het yg suda di tentukan Rp 4000 per liter ke pangkalan…munkin itu suda cukup jelas…makanya saya bilang isi berita itu abal abal, “tulis Almukarm.

Menurutnya, pemberitaan yang dimuat itu belum tentu benar. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Perusda sudah sesuai dengan mekanisme.

“Saya rasa penyaluran yg paling tertib dan aman itu perusda kapa, coba tanya pangkalan MT di mortim.dng Morja dulu …pangkalan sampe menyera kadang 1 bulan 3 x penyaluran per pangkalan saya punya bukti futo dan tanggal penyaluran itu jelas bukan teori di atas udara, “tulis kembali Almukarm di akun Irfan.

Dia bahkan menyarankan alangkah baiknya langsung turun ke masyarakat Mortim dan Morja apakah selama ini Perusda tidak melakukan penyaluran BBM subsidi jenis mita atau tidak. Ini dalam rangka upaya menjawab pernyataan media massa.

“Terus untuk Morja tanyakan langsung ke pa camat morja dan satgas TNI yg brrtugas di sopi apakah perusda tidak melakukan penyaluran…karna mereka lebi tau soal penyaluran bbm ke morja, “cetus Almukaram.

Sementara,Mantan Dirut Perusda Niaga Pasifik Sri Endang Aris juga ikut memberikan komentar di akunnya Irfan. Kata Endang selama tiga tahun berjalan, tidak ada masyarakat yang komplain dengan kinerja Perusda.

“Perusda di Morotai belu bisa sama dg jakarta dengan kota kota besar. yang modal penyertaanya sampe puluhan Milyar itupun dong masih merugi. kabupaten lain pe modal penyertaan itu paling sadiki 5 Milyar. tetangga punya 7 Milyar tapi tralama kong so trabajalang. Morotai punya cm 1.3 Milyar bisa bertahan 3 tahun sampai sekarang, Soal berita diatas itu bukan AIB, ini hanya teknis dan mekanisme dilapangan yg klu mo cari kebenaran bisa langsung hubungi perindagkop sebagai skpd yang bertanggung jawab mengawasi..AIB itu klu korupsi atau pi pancuri atau bawa minyak 50 liter baru ditengah jalan buka 10 liter (bahasa kasarnya pancuri masyarakat pe hak,”singkat Endang. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *