MOROTAI,Rakyatkini.com – Pihak kontrak yang menangani proyek pembangunan gedung rektorat Univeesitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, dinilai tak serius.
Pasalnya, anggaran pembangunan gedung rektorat kampus Unipas Morotai yang dianggarkan sebesar Rp. 25 miliar dengan menggunakan sistem multiyears dan dikerjakan sejak tahun 2019 belum ada tanda tanda pembangunan. Padahal, pada saat proses tender, PT. Rajawali Indah Permai sebagai pemenang tender proyek tersebut seharusnya sudah mengerjakan proyek itu pada tahun 2019, tapi sayangnya sudah masuk bulan kedua tahun 2020 proyek tersebut tak kunjung dikerjakan. Mirisnya lagi, proyek tersebut tak ada papan proyek.
Menurut Wakil Rektor (Warek) II Unipas Morotai, Irfan H. Abd Rahman, dari progres pekerjaan, baik pihak kontraktor maupun pemerintah daerah tidak serius menangani proyek ini.
“Padahal rencana pembangunannya sejak 2019 lalu, tapi yang terlihat hanya galian tanah dan batu-batuan untuk dibuat fondasi gedung itu, artinya mereka tidak serius mengerjakan bangunan kampus,”ungkapnya, Kamis (27/02).
Permasalahan keterlambatan pembangunan, kata dia, telah disampaikan ke Kadis PU Morotai, Abubakar R Rajak, sayangnya progres pembangunannya jalan ditempat. “Kami harap pihak berwewenang secepatnya mengerjakan pembangunan yang dimaksud, “harapnya.
Lanjutnya, pihak pemerintah seharusnya menegur pihak kontrak yang lambat menangani pembangunan gedung Unipas ini, bila perlu diberikan sanksi tegas untuk memberikan efek jerah kepada pihak kontraktor atau pihak kontraktor lainnya baik sengaja atau tidak sengaja lambat menangani proyek yang telah di tender.
Terpisah, Kadis PU Pulau Morotai, Abubakar A Rajak berjanji bakal menegur pihak kontraktor agar secepatnya proyek tersebut secepatnya dikerjakan.
“Benar, baru galian fondasi, kami sudah buat surat teguran ke kontraktor yang isinya tentang menegur pihak kotraktor karena terlambat kerjakan proyek dan menegur pihak kontraktor untuk memasang papan proyek, “singkatnya. (gk)
