LABUHA, Rakyatkini.com – Dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19 yang berpengaruh terhadap semua sendi kehidupan, menyebabkan berubahnya perilaku sosial pada masyarakat, tak terkecuali dibidang pendidikan, namun kebijakan pembelajaran daring atau pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka terkendala signal dan siswa yang tidak memiliki handphone. Kendala signal dan siswa tidak memiliki handphone membuat Mts Alhijrah desa Samo semakin kreatif.
Informasi yang diperoleh dari kepala Sekolah Mts Alhijrah Samo Yusup Majid menyebutkan, kebijakan proses belajar mengajar menggunakan pembelajaran daring atau pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka di tengah tengah pendemi Covid 19 ini ada sejumlah kendala di Mts Alhijrah Samo diantaranya masalah signal dan siswa yang tidak memiliki handphone “karena terkendala signal dan siswa tidak miliki HP maka diberlakukan mengajar di rumah rumah siswa, proses belajar mengajar juga dilakukan dialam terbuka, seperti lapangan bola dan dipantai desa dengan membagi kelompok per kelompok tiga siswa, satu guru,” tuturnya.
Menurut Cecep, sapaan akrab Yusup juga bahwa langkah membuat kelompok kecil terdiri dari tiga siswa dan dilakukan proses belajar mengajar diluar rumah adalah bentuk langkah atau kebijakan untuk tidak membuat siswa jenuh atau stres karena proses belajar full dirumah “inovasi ini dilakukan supaya baik siswa maupun guru tidak dibuat stres dengan belajar dirumah setiap saat, alam terbuka bisa menjadi solusi untuk belajar ditengah pendemi Covid 19 namun tidak ada jaringan telpon dan siswa tidak memiliki handphone,” tutur Yusup.
Menurut Yusup, proses belajar mengajar di tengah tengah pendemi Covid 19 ini dirinya sebagai kepala sekolah tetap menginstruksikan kepada seluruh guru dan siswa agar tetap memperhatikan protokol Covid 19 “Protokol kesehatan Covid 19 tetap diperhatikan, jadi semua siswa duduk berjarak dan menggunakan masker meskipun belajarnya di alam terbuka, siswa di Mts Alhijrah Samo ini jumlahnya 61 siswa,” pungkasnya. (Tox).
