Latih Petugas Imunisasi Puskesmas Untuk Peningkatan Pelayanan

HEADLINE465 Dilihat

HALSEL, Rakyatkini.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan terus membangun pemahaman petugas Kesehatan yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan, kamis dan jumat (30-31) Dinas Kesehatan menggelar workshop penguatan petugas imunisasi Puskesmas.

Kegiatan bertemakan “Pelatihan Komunikasi Interpersonal Petugas Imunisasi Puskesmas” Dibuka langsung oleh kepala dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan Hj Hasna Muhammad. Sementara pemateri dalam kegiatan tersebut Mahani M Usman S.KM dari Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan Halsel, Husen Alhadar dari P2 Dinas Kesehatan Halsel dan Ikbal dari Promkes Dinas Kesehatan Provinsi Malut, Risang dari Unicef Jakarta dan Badwi dari Unicef Makassar serta Muhammad Isya dari Dinas Kesehatan Propinsi Malut.

Kadis Kesehatan Halsel

Hj Hasna dalam sambutannya mengatakan, pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan ini tentu menjadi tanggung jawab semua unsur penyelenggara negara mulai dari tingkat pusat hingga level pemerintahan yang lebih kecil di daerah termasuk didalamnya peran aktif masyarakat desa untuk senantiasa terlibat dalam proses-proses pembangunan kesehatan guna merubah prilaku masyarakat. Masyarakat desa sebagai sebuah komunitas masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah dan wewenang sendiri, sajatinya dapat mengatur dan mengurus urusan dan kepentingan masyarakatnya, berdasarkan prakarsa mereka.

“Prakarsa atau partisipasi masyarakat dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan perlu didorong secara bersama-sama guna mewujudkan sebuah tatanan hidup masyarakat dengan dengan konsep komunikasi iterpersona,” paparnya.

Hasna juga menjelaskan, Pembangunan bidang kesehatan menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan kepada upaya kuratif dan rehabilitatif. Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif yang telah terbukti sangat cost effective dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i) “pelaksanaan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella tahun 2018 memunculkan adanya resistensi dan penolakan dari sebagian masyarakat sehingga berpengaruh pada pencapaian
imunisasi rutin. Meskipun kelompok “antivaccine” tidak banyak jumlahnya, namun mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat sekitarnya baik secara langsung
maupun melalui media sosial sehingga mampu mempengaruhi pemikiran dan kesadaran masyarakat yang memiliki pemahaman terbatas terhadap kegunaan vaksin. Dalam mengatasi munculnya vaccine resitancy ini, dibutuhkan seorang komunikator yang mampu memberikan pemahaman dan kesadaran kepada kelompok kelompok yang ragu terhadap vaksin. Untuk itu maka sangat penting dilakukan kegiatan Workshop Komunikasi Interpersonal bagi Petugas Puskesmas dan Kabupaten Kota .

“Dengan mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat dan lingkungannya serta menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan upaya mencapai desa sehat dapat dilakukan dengan lebih seksama,” pungkasnya. (tox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *