Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sesali kinerja Bank Nagari di Kabupaten Solok lantaran masih banyak hal yang musti dipertanyakan sebagai wakil rakyat dan apa yang diberikan BPD untuk masyarakatnya.
Dikatakan Dodi, dirinya khawatir tentang perkembangan Bank Nagari yang notabenenya adalah Bank rakyat Sumatera Barat di daerahnya. Pasalnya, hingga saat ini belum ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai perkembangan dan pembahasan persoalan CSR Bank Nagari.
“Pertama saya ingin menanyakan seperti apa bentuk CSR Bank Nagari untuk masyarakat Kabupaten Solok ini, karena yang saya lihat program CSR berjalan banyak dilakukan oleh Bank BRI nampaknya,” ujar Dodi Hendra saat berada di kantor Kejari Kab. Solok.
Kemudian, Dodi Hendra juga menyebutkan tentang pencairan pinjaman dana sejumlah Anggota DPRD Kab. Solok dari Bank Nagari apakah mekanismenya sudah pada semestinya. Sebab, prosesnya terjadi tanpa koordinasi atau komunikasi dengan Ketua DPRD Kab. Solok.
“Bahkan siapa Direktur Cabang saat ini saja saya tidak tahu, karena belum ada menjalin komunikasi dengan saya,” cetusnya.
“Apakah sudah betul mekanisme pencairan pinjaman terhadap Anggota tanpa diketahui atau ditandatangani oleh Ketua DPRD?,” papar Dodi Hendra.
Selain itu, Dodi Hendra juga membuka sejumlah persoalan lagi yang perlu diperhatikan rakyat mengenai Bank Nagari, namun belum bisa diberitakan lantaran masih dalam penyusunan data, kata Dodi.
Banyak lagi yang musti kita pertanyakan sebagai rakyat, salah satunya mengenai uang APBD Kab. Solok di Bank Nagari itu dikelola seperti apa dan bagaimana kelanjutnya, serta apa untungnya bagi masyarakat daerah, ungkap Dodi.
“Kita sudah susun semua datanya, setelah selesai penyusunan secara keseluruhan, maka barulah kita publis untuk ditindaklanjuti,” tegas Ketua DPRD Kab. Solok, Dodi Hendra. (BG)