Tim Satgas Covid-19 Morotai Diduga Terlantarkan Satu Keluarga Positif Covid-19

HEADLINE494 Dilihat

MOROTAI,Rakyatkini.com – Tim Satgas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pulau Morotai diduga kuat terlantarkan satu keluarga yang berjumlah lima orang yang hendak di kartanina.

Dari data yang himpun Media ini, keluarga Rizki Mahasari pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ayah, ibunya dan ketiga adiknya, Minggu (07/06) dijemput tim Satgas Covid-19 sekitar pukul 10.00 Wit di Desa Sambiki tempat asal mereka, dibawah ke Daruba untuk di karantina, mirisnya setelah di tiba mereka diterlantarkan begitu saja sekitar 5 jam.

“”Dari jam 10 lewat kami di jemput tim protokoler Covid-19 dari sambiki Menuju Daruba langsung ditempat karantina di sekolah SD unggulan sekitar 15 menit kami di periksa abis di periksa dan menunggu hasil sampai sholat Dzuhur terus, kami sekeluarga dipindahkan ke penginapan Mutiara In, kami masuk ke penginapan tapi kami di tahan petugas penginapan dan menolak kami menginap, “kata Julkifli Mahasari ayah Riszki Mahasari yang terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (08/06).

Alasan karyawan menginapan menolak keberadaan keluarganya, kata dia, karena penginapan yang mereka tempati kamarnya hanya tinggal satu, sehingga tak mampu menampung keluarganya. “Mohon maaf kamar di sini tinggal 1 jadi om tidak bisa disini, “imbuhnya mengutip kalimat karyawan penginapan.

Setelah mendengar pernyataan karyawan penginapan, dia lantas menjelaskan ke karyawan penginapan, bahwa mereka kesini karena diarahkan tim Covid-19 untuk menginap di penginapan yang dimaksud.

“Saya jelaskan ke petugas penginapan bahwa, tim Covid-19 bilang kamar sudah di siapkan di penginapan Mutiara In, makanya kami kesini, ternyata kamar yang kosong tinggal 1 dan yang 1 itu sudah di pakai orang lain, saya minta karyawan penginapan kontak tim Covid-29, tapi dari jam 1 siang sampai lepas Magrib tidak ada tanggapi tim Covid-19,”kesalnya.

Karena terlalu lama menunggu tanpa kepastian, dia bersama keluarganya memutuskan balik ke tempat asal mereka yakni Desa Sambiki. Namun, karena tidak kendaraan untuk ditumpangi, mereka memutuskan ke salah satu keluarga mereka yang ditinggal di Desa Gotalamo yang tidak terlalu jaih dari penginapan untuk beristirahat.

“Terlalu lama menunggu, saya dan keluarga langsung naik bentor menuju Desa Gotalamo sekitar jam 6 lewat di keluarga saya untuk sekedar berteduh dari hujan dan anak-anak yang sudah kedinginan dan lapar, sebelum tiba saya sudah bilang ke istri saya, jangan ada kontak dengan mereka kita harus jaga jarak karena keluarga kami ada yang positif Covid-19, sebagai langka antisipasi dengan orang lain supaya tidak tertular, “imbuhnya.

Setelah di Desa Gotalamo, dia tak kehilangan akal dan menitipkan nomor Handponnya ke karyawan penginapan, jika terdapat tim Satgas Covid-19, untuk menghubungi mereka.

“Sekitar 5 jam kami diterlantarkan dalam keadaan hujan, karena di Desa Gotalamo mobil Satgas Covid-19 datang menjemput kami, “terangnya.

Terpisah Juru Bicara Satgas Penanganan dan Penanggulangan Satgas Covid-19 Morotai, dr Novidra Humbar saat dikonformasi melalui pesan Wasthapp terkait persoalan yang dimaksud yang bersangkutan tak menggburis hingga berita ini dipublikasi.(gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *