Karantina Tak Efektif, DPRD Minta Pemda Morotai Lockdown

HEADLINE297 Dilihat

MOROTAI, Rakyatkini.com- Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemda) Pulau Morotai mengkarantina masyarakat yang di tiba di Morotai untuk mencegah penularan virus corona dinilai tidak efektif. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Pulau Morotai, Basri Rahaguna saat melakukan pemantauan dua hari terakhir.

Menurutnya, metode karantina yang diterapkan Pemda saat ini sangat tidak menjamin Morotai aman dari ancaman virus corona. Untuk sudah saatnya Pemda mengambil langkah cepat dengan menutup sementara akses keluar, masuk ke Morotai (Lockdown).

“Dua hari terakhir ini saya pantau semua tempat karantina, banyak masalah yang saya dapat di lapangan. Ada warga yang mengeluh kelaparan, tidak ada obat, sampai ada warga yang kabur dari tempat karantina. Jadi menurut saya tidak efektif metode karantina saat ini. Maka kami DPRD meminta Pemda mengambil langka selanjutnya seperti apa. Kalau dari kami DPRD, kami sarankan kita Lockdown dulu, kita tutup semua akses tranportasi yang masuk ke Morotai selama 14 hari,” kata Basri, Jumat (27/03).

Kata dia, anggaran Rp 20 Milyar yang disalurkan untuk penanggulangan virus corona cukup besar. Olehnya itu penanganan juga harus tepat dan efektif sehingga bisa memenuhi target yang diharapkan.

“Hampir setiap hari ratusan orang masuk ke Morotai, lalu kita sibuk karantina mereka, ini kerja berat. Kita harus punya cara lebih efektif yang tidak harus menguras tenaga petugas, ingat mereka para petugas juga punya keluarga, mereka juga butuh istirahat, “imbuhnya.

“Apalagi kita saat ini Morotai belum ada kasus, alangkah baiknya kita tutup semua akses perhubungan khususnya Pesawat dan Kapal Penumpang. Selanjutnya, tinggal kita menempatkan petugas di dasa-desa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, dan melakukan pemantauan kepada mereka yang mungkin sudah masuk daftar Orang Dalam Pantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” timpalnya.

Langkah Lockdown, kata dia, memang dapat mempengaruhi pada sektor ekonomi. Tapi untuk Morotai pengaruhnya tidak terlalu besar. Selama tol laut dan kapal barang tetap diijinkan beroperasi.

“Jadi Tol Laut tetap harus dibuka. Sebaliknya untuk Kapal Penumpang Seperti Geovani dan Ratu Maria alangkah baiknya dibatasi dulu. Yang saya maksud untuk kita batasi adalah orang yang masuk maupu keluar Morotai. Jadi yang bisa diijinkan masuk adalah kapal yang membawa kebutuhan bahan pokok,” tuturnya.

Lanjutnya, Pemda jangan menutup mata dengan pengorbanan para petugas Satgas penanganan virus corona yang telah bekerja tidak mengenal siang dan malam dalam membantu proses penanganan masalah virus corona ini.

“Saya hanya ingatkan kepada Pemda agar memberikan insentif kepada semua anggota Satgas penanganan virus corona yang bekerja 1×24 jam, jangan bilang mereka sudah punya gaji lalu anda cuek, kerja keras mereka tetap harus di hargai,” terangnya. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *