Puluhan Tahun Masyarakat Halsel Beli Mita Bersubsidi Diatas HET

HEADLINE365 Dilihat

LABUHA, Rakyatkini.com- Masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan khusnya di wilayah pulau Bacan dan sekitarnya sudah puluhan tahun tidak pernah menikmati Minyak Tanah (Mita) bersubsidi, namun hadirnya PT Sinergi Darma Negeri memberikan ‘surga’ untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak tanah rumah tangga.

Minyak tanah bersubsidi yang dibeli masyarakat selama puluhan tahun ini ternyata tidak sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Halmahera Selatan tahun 2008, didalam SK Bupati minyak tanah dibeli masyarakat dari pangkalan minyak seharga Rp 3.500 per liter karena disubsidi oleh pemerintah pusat namun selama ini pihak pangkalan menjual kemasyarakat harga Rp 5000 hingga Rp 6000 per liter.

“harga minyak tanah bersubsidi itu per liternya Rp 3.500 namun faktanya dijual per liter hingga Rp 5000 perliter,” Kata ketua Himpunan Wiraswasta nasional minyak Dan Gas Bumi Provinsi Malut Hi Nasri Abubakar kepada wartawan sabtu (11/4) di Poros Tengah.

Hi Nasri juga menjelaskan, kehadirannya di wilayah Pulau Bacan dan sekitarnya juga sebagai agen minyak tanah, kehadirannya di Bacan ini karena diperintahkan atau diutus oleh pihak pertamina untuk memperbaiki pola distribusi minyak tanah sehingga penerima tepat sasaran.

“Saya Ditunjuk oleh pertamina untuk menstabilkan harga karena selama ini minyak tanah bersubsidi dijual tidak sesuai HET dan ini adalah pelecehan terhadap SK Bupati sehingga masyarakat Halsel tidak pernah merasakan minyak bersubsidi,” jelasnya.

Direktur PT Sinergi Darma Negeri ini juga mengatakan, saat ini distribusi minyak tanah bersubsidi sudah dilakukan oleh pihaknya ke pangkalan pangkalan namun penjualan ke masyarakat tetap dengan harga Rp 3.500 perliter tidak boleh lebih, dan setiap pangkalan mendapatkan jatah 5 ton perbulan.

“pangkalan minyak tanah dibawa agen PT Sinergi Darma Negeri jual sesuai dengan harga HET yakni Rp 3.500 perliter, jika ada pangkalan yang jual ke warga diatas harga langsung diputuskan kontrak kerja samanya,” tutur Hi Nasri.

Hi Nasri lantas menambahkan jatah minyak tanah bersubsidi di kabupaten Halmahera Selatan khususnya pulau Bacan dan sekitarnya ini sebanyak 742 ton perbulan namun anehnya minyak tanah selalu langkah dan dikeluhkan oleh warga.

“angka 742 ton ini diluar Makian – Kayoa, Obi dan Gane, jadi seharusnya di Bacan ini jika pola distribusi nya benar maka dipastikan jatah 742 ton minyak tanah bersubsidi ini masyarakat tidak akan kesulitan minyak,” Cetusnya.

Sekedar diketahui, memang saat ini semua pangkalan minyak tanah menjual minyak tanah bersubsidi ke masyarakat dengan harga Rp 4000 hingga Rp 6000 perliter.

“selama ini kita beli dengan harga Rp 5000 hingga Rp 6000 per liter, jadi ternyata selama ini kita dibohongi,” pungkas beberapa warga ketika ditemui. (tox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *