Gara-gara Ini, Peneliti Senior LIPI Sebut, Prabowo Diprediksi Tak Nyapres

DKI.KABARDAERAH.COM– Pendaftaran Capres-Cawapres pilpres 2019 tinggal satu bulan lagi. Para bakal calon pastinya telah mempersiapkan diri, terutama masalah logistik dan biaya politik untuk menjadi orang nomor satu dan dua di pilpes mendatang.

Informasi yang beredar, saat ini baru ada satu orang secara jelas menyatakan akan maju, yakni Joko Widodo (Jokowi), petahana. Sedangkan lainnya yaitu Prabowo Subianto, yang tak lain rival Jokowi di Pilpres 2014.

Berita tentang pencalonan Prabowo memang beredar luas, hanya saja hingga berita ini ditulis, kepastian itu belum juga muncul , karena masih menunggu Jokowi umumkan calon pasangannya. Lalu, bagaimana dengan persiapan amunisi logistik Prabowo menghadapi lawan politiknya, pak Jokowi kelak?

Menurut Peneliti Senior LIPI Syamsudin Haris, dirinya meyakini Prabowo Subianto tidak akan maju sebagai calon presiden pada pemilu tahun depan. Pasalnya, ketua umum Gerindra itu tak punya dukungan finansial yang cukup untuk mendanai kampanyenya tersebut.

Dia mengatakan, selama ini pemodal terbesar Prabowo adalah adiknya sendiri, Hasyim Djojohadikusumo. Nah, kini pengusaha nasional itu kabarnya tak mau lagi membiayai perburuan kekuasaan sang kakak dalam kontestasi Pilpres 2019 yang akan datang.

“Sejauh yang saya baca Hasyim udah angkat tangan,” tegasnya kepada wartawan di Bilangan Cikini Jakarta.

Syamsudin berani menegaskan kalau saat ini, belum ada satupun tokoh yang bakal menjadi penantang dari petahana, Presiden RI Jokowi. Bahkan kemungkinan Prabowo menjadi cawapresnya Jokowi juga masih terbuka.

“Jokowi sudah ada penantangnya atau belum. Jangan-jangan Pak Prabowo nggak punya uang terus menjadi cawapresnya Jokowi,” tegasnya.

Jika diperhatikan, Prabowo Subianto sendiri masih berambisi untuk kembali maju dalam Pilpres 2019 dan berhadapan dengan Jokowi untuk kedua kalinya, namun hal tersebut mustahil bila Prabowo Subianto tidak memiliki dana yang cukup. Sementara, biaya politiknya sangatlah besar dalam pilpres itu.

Belum lagi elektabilitas Prabowo Subianto masih jauh tertinggal dibandingkan Jokowi. Tunggu saja tanggal mainnya, apakah Prabowo jadi maju atau bahkan memilih pensiun dirni dari pencapresan?