390 Ibu Hamil dan 8.979 Anak Hidup Ditempat Pengungsian 

HEADLINE318 Dilihat

LABUHA, Rakyatkini.com Gempa berkekuatan 7,2 magnitudo yang melanda kabupaten Halmahera selatan pada minggu (14/7) lalu membuat sebanyak 26.441 warga yang masih hidup ditempat pengungsian hingga waktu tanggap darurat berakhir minggu (28/7), termasuk 390 ibu hamil yang masih bertahan ditempat pengungsian.

Data yang diperoleh wartawan di posko induk di aula kantor bupati kabupaten Halmahera selatan disebutkan, dampak gempa yang berkekuatan 7,2 magnitudo ini mengakibatkan 11 kecamatan yang terkena dampak terdiri dari 72 desa dan saat ini sudah terverifikasi 38 desa dengan 26.441 dan kerusakan 2.671 rumah, 60 sarana pendidikan, 30 tempat ibadah, 21 sarana kesehatan, 24 kantor atau bangunan pemerintah.

Jumlah warga yang masih bertahan ditempat pengungsian hingga masa tanggap darurat berakhir minggu (28/7) masih sebanyak 26.441 warga, diantaranya anak anak sebanyak 8.979, ibu hamil 390 orang, lansia 1.630 orang dan lansia 15.442 orang

“Seluruh pengungsi yang hidup ditempat pengungsian selama masa transisi pemkab Halmahera Selatan tetap memberikan pelayanan terbaik termasuk pelayanan logistik dan kesehatan bagi parah pengungsi yang masih tertahan,” Tutur Wakil bupati kabupaten Halmahera selatan Iswan Hasjim ketika dikonfirmasi wartawan

Menurut orang nomor dua di kabupaten Halmahera Selatan ini bahwa pola penanganan pelayanan kesehatan bagi korban gempa dirubah, tenaga kesehatan yang bertugas ditempat pengungsian tidak boleh hanya menunggu laporan kesehatan dari warga pengungsi namun harus mengecek ke tenda tenda pengungsi “pola penanganan pelayanan kesehatan dirubah, petugas kesehatan wajib cek ke tenda pengungsi setiap saat karena menunggu laporan warga itu bukan saatnya lagi sehingga penanganan benar benar efektif untuk masyarakat,” Cetus wabup Iswan.

Ketua Dewan Penasihat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Halmahera selatan ini pun lantas menginstruksikan kepada seluruh tenaga medis ditempat tempat pengungsian wajib melakukan penanganan khusus untuk ibu hamil, anak anak dan lansia “semua warga diperhatikan secara intens namun untuk ibu hamil, anak anak dan lansia harus diprioritaskan karena rawan di serang penyakit,” Pungkasnya.

Sekedar diketahui, sejak kabupaten Halmahera selatan dilanda gempa 7,2 magnitudo pada minggu (14/7)maka minggu (28/7) masa tanggap darurat gempa berakhir, namun warga korban gempa yang rumahnya rusak berat tetap hidup di pengungsian hingga pemerintah membangun rumah untuk para korban. (tox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *