Sebanyak 12 Suku Pendatang Ramaikan Pembukaan Festival Rera Tumding

TERBARU231 Dilihat

HALBAR,Rakyatkini.com – Festival Rera Tumding Senin (30/9) Resmi di buka oleh Gubernur Maluku Utara (Malut) yang di wakilkan oleh Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Darwis Sibua. Festival ini diselengarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Pendikakan (Diknas) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang dipusatkan Acara di lokasi Festival Teluk Jailolo (FTJ) desa Gufasa Kecamatan Jailolo. Festival Rera Tumding (FRT) sendiri, dilatarbelakangi dengan platfrom Indonesiana.

Kirab Budaya 7 Suku Asli dan 12 Suku pendatang saat pembukaan kegiatan FRT

Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Malut Darwis Sibua dalam Confrensi Pers mengatakan, Pemerinta Provinsi (Pemprov) Malut selalu siap mendukung sepenuhnya untuk bgimna memajukan budaya budaya yang ada di maluku utara. “Mari kita jaga kebersamaan yang kita pupuk selama ini, dan mudah-mudahan FTR yang di selenggarakan di halbar ini masuk dalam event nasional,”harapnya.

Sementara itu Bupati Danny Missy menjelaskan, FTR merupakan festival kebudayan 7 suku asli halbar, di antaranya suku sahu, suku wayoli, suku Gamkonora, suku tobaru, suku loloda, suku gorab, suku pagu. Selain suku asli halbar ada juga 12 suku pendatang yang turut meramaikan FTR yakni, suku Makian, Kayoa, Ambon, Papua, Sanger, Sula, Gorontalo, Bugis, jawa, ternate, Buton, dan suku Tidore.

Pemukulan Dolo-dolo sebagai tanda dibukanya FRT

“Dengan keberagaman suku di halbar yang kita angkat menjadi satu wadah dan selalu harmoni untuk kabupaten halbar dalam rangka memperkenalkan kepada generasi muda, agar adat istiadat ini jangan sampai hilang dan membuka wawasan untuk generasi muda agar bisa memperkenalkan kebudayaan itu sendiri,”Harapnya

Selain itu juga Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Sumber Sejarah Direktorat dan Direktorat Jendral Kebudayaan Agus widiatmoko, mengatakan festival Rera Tumbing ini bukan sekedar festival atau menyelenggarkann ivent, tapi lebih menekankan titik peraran bagaimna poroses festival.

Confrensi Pers oleh Bupati Danny dan Kasubdit Kemendibud Dr. Agus Widyatmoko bersama awak media.

“Tujan dari plafon indonesiana adalah penguatan kapasitas tata kelola selaku budaya, pemilik budaya dalam menyelenggarakan dan mengepresikan budaya yang ada di halbar,”ucapnya.

Agus juga mengatakan, Pemkab Halbar bahwa Dukumen Pokok Pikiran keBudaya daerah (PPKB – D) sudah di kirim kepusat dan ini lah menjadi rutmet kami dalam memberikan asistensi dukukngan kepada halmahera barat dalam pengembangan keragamaan dan kebudayaan.”Ini luar biasa karna tidak semua kabupaten punya rutmet dalam pengembangan kebudayaan,”Pungkasnya (man/pn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *