PT Harita Nickel Komitmen Jalankan Program CSR di Halsel, Latif Supriadi : Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian Jadi Fokus

HEADLINE605 Dilihat
BACAN, Rakyatkini.com – PT Harita Nickel memiliki komitmen kuat terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan di Pulau Obi Halmahera Selatan terus berjalan hingga saat ini dan fokus CSR lebih fokus pada sektor Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian.
Head Of Community Affairs Harita Nickel, Latif Supriadi ketika ditemui di kantor Inspektorat usai rapat bersama Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik pada Kamis (25/5) mengklaim program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan di Pulau Obi Halmahera Selatan, sudah menjadi komitmen Harita Nickel sejak awal. “Kami punya komitmen yang sangat kuat untuk pelaksanaan CSR ini kepada masyarakat,” katanya.
Latif menyebut Harita Nickel saat ini fokus pada lima program CSR yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya. Dalam pelaksanaan lima program tersebut, menurut dia, Harita Nickel selalu berkoordinasi dengan Pemkab Halmahera Selatan lewat OPD terkait untuk mencegah tumpang tindih program. “Misalnya program pertanian di Desa Buton Pulau Obi, kita lagi kembangkan sawah. Dan hasil panennya terus meningkat, petaninya juga kita latih. Tentunya, kerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.
Untuk program CSR Harita Nickel di sektor pendidikan, Latif memaparkan ada rehabilitasi bangunan sekolah di Pulau Obi dan pengadaan alat kebutuhan belajar. Selain itu, tercatat 62 tenaga pengajar atau guru diberi insentif setiap bulan. “Ini arahannya Pak Bupati, jadi tiap bulan itu kita kasih insentif Rp 500 ribu setiap guru. Kemudian ada juga literasi anak,” papar Latif.
Sedangkan untuk program kesehatan, Harita Nickel memberi suport Polindes, Posyandu dan transporatasi rujukan pasien di Rumah Sakit Pratama Obi. “Baru-baru juga kita sumbangkan ambulance laut, karena di sana (Pulau Obi) banyak ibu-ibu hamil itu dirujuk,” ungkap Latif seraya menambahkan bahwa program CSR Harita Nickel masih difokuskan ke Pulau Obi karena menjadi daerah yang terdampak pertambangan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *