Hasil Rapid Test Covid 19 Reaktif, 5 Warga Desa Bajo Menolak Dikarantina

HEADLINE302 Dilihat

LABUHA, Rakyatkini.com – Meskipun sudah memiliki hasil rapid test reaktif namun 5 anggota keluarga pasien almarhum RMN (45) di desa Bajo kecamatan Kayoa menolak dibawah ke Labuha untuk menjalani karantina.

Sementara itu, Sekretaris Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kabupaten Halmahera Selatan Daud Djubedi ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, memang kelima anggota keluarga almarhum RMN ini menolak untuk dirujuk ke Labuha untuk menjalani karantina makanya tim satgas di kecamatan melakukan pendekatan “sementara dikomunikasikan secara kekeluargaan oleh tim satgas kecamatan untuk dibawa ke Labuha,” tuturnya.

Sementara itu, camat Kayoa Muhammad Fajri melalui juru bicara satgas covid 19 kecamatan Kayoa Munzir Ayat, mengatakan  bahwa memang saat ini keluarga yang rapid test nya sudah reaktif namun masih tetap menolak untuk di rujuk “keluarga almarhum RMN ini sementara menolak di rujuk ke Labuha karena menurut mereka hasil swab dari almarhum RMN juga belum ada jadi masih dilakukan pendekatan,” paparnya.

Disisi lain, informasi yang peroleh Rakyatkini.com disebutkan, saat ini 5 anggota keluarga almarhum RMN yang meninggal beberapa waktu menolak untuk dirujuk ke Labuha setelah hasil rapid test covid 19 nya reaktif, penolakan keluarga almarhum RMN ini juga di dukung oleh masyarakat desa Bajo “selain keluarga almarhum yang reaktif rapid test ini menolak di rujuk ke Labuha, masyarakat juga membantu para keluarga RMN jadi membuat suasana desa sempat tegang terutama di perbatasan antara desa Bajo dan Guruapin karena perbatasan desa yang ditutup oleh warga desa Guruapin dibuka paksa oleh warga desa Bajo,” tutur sumber tersebut.

Munzir Ayat lantas membantah adanya ketegangan antara kedua desa yang dipicu dari penolakan rujukan terhadap kelima warga desa Bajo yang hasil rapid test nya reaktif “faktanya tidak ada pele jalan di perbatasan desa Bajo dan Guruapin, Tidak ada ketegangan, semua berjalan normal,” pungkasnya. (Tox).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *