Ikatan Komunitas Desa Togale (IKDT) yang memiliki basis kekuatan organisasi di tingkat desa-desa Togale kabupaten Halmahera selatan, selalu mengambil peran dalam setiap dinamika baik secara konsep, konteks maupun konten. Ini pertanda bahwa IKDT secara organisatoris selalu berada dalam keadaan yang sehat dan penuh demokratis. Dengan pengertian lain adalah, IKDT selalu adaptif dan kritis serta terbuka dalam kepentingan organisasi dan keluarga di desa-desa Togale. Karena itu, IKDT selalu hadir untuk bersenyawa bersama dalam setiap isu dan opini serta realitas sebagai tindakan dalam mewujudkan desa-desa togale yang senyum sesuai visi IKDT itu sendiri.
Saat ini kabupaten Halmahera selatan sedang berada dalam tahun politik atau sedang menghadapi pemilihan kepala desa (pilkades) tahap satu yang dilaksanakan secara serentak pada 182 desa, baik pada desa-desa togale maupun pada desa-desa non togale. Tahun politik pilkades ini, tentu menjadi ajang perhelatan untuk mencari dan melahirkan pemimpin-pemimpin desa yang diuji dan teruji dalam membangun desanya setelah menjadi terpilih nanti. Sehingga pemilihan kepala desa (pilkades) ini, dapat memberikan ruang partisipasi yang sebesar-besarnya bagi para pemuda desa untuk mengambil bagian pada kontestasi politik pilkades.
Ikatan Komunitas Desa Togale (IKDT) dengan momentum pilkades serentak ini, siap mengambil Job untuk menjadi Lembaga konsultan politik guna menggerakan kapasitas potensi para pemuda desa yang tersembunyi untuk dipublish menjadi perhelatan politik yang bergaira dalam menghiasi demokrasi di desa secara serentak. Dengan demikian akan melahirkan pemimpin-pemimpin desa yang benar-benar memahami permasalahan desa itu sendiri. Karena itu Ikatan Komunitas Desa Togale (IKDT) dalam mewudkan desa-desa yang senyum di negeri SARUMA, dapat lebih awal melakukan pendampingan jasa konsultan politik secara gratis sehingga semua para pemuda desa dapat menggunakan jasa konsultan IKDT tanpa kecuali.
Menjadi lembaga konsultan politik pilkades, IKDT memberikan bantuan jasa kepada seluruh kontestan yang mengikuti perhelatan politik pilkades serentak baik desa togale maupun non desa togale. Karena itu jasa konsultan yang akan diberikan kepada para kontestan, tidak hanya sebatas pada formula menang kalah, tetapi sampai pada tingkat bagaimana membangun konsep gagasan yang komprehensif dalam desa membangun. Gagasan besar yang dimaksud IIKDT adalah gagasan menaikan status desa dari desa berkembang menjadi desa yang maju dan mandiri. Karena kedua status desa ini yang menjadi indikator makro pembangunan desa yang digunakan dalam evaluasi kinerja pemerintahan desa.
IKDT sendiiri dalam memahami perhelatan politik pilkades serentak adalah sebuah perlombaan pentas seni yang harus dipersiapkan matang bagi setiap kontestan utk di pertunjukan di saat debat, sehingga. tercipta suasana hiburan rakyat yang penuh dihujani gagasan. Sehingga pada akhirnya, publik di desa memberikan pengakuan kepada para kontestan mana yang tepat untuk dipilih. Untuk mendapatkan totalitas performa politik gagasan para kontestan, maka perlu ada konsultan politik yang mendampingi dan mengarahkan setiap langka untuk mendapatkan kesuksesan dalam pilkades.
Karena itu, IKDT sebagai lembaga konsultan politik pilkades dapat memberikan beberapa kisi-kisi dari jasa konsultan untuk para kontestan dalam kontestasi pilkades berikut ini :
1). Bersama kontestan membuat gagasan besar tentang MENUJU status desa yang maju dan mandiri.
2). Bersama kontestan membuat instrumen politik tentang Menang Kalah dalam perhelatan pilkades.
3). Bersama kontestan membentuk tim Working yang tepat.
4). Bersama kontestan dan panitia pilkades menggelar debat pilkades.
Dengan demikian, eksistensi IKDT sebagai salah satu fungsi lembaga dalam konsultan politik sungguh menyadari penuh bahwa hakikat kesejahteraan dan keadilan bangsa itu terletak pada masyarakat desa yang perluh di arahkan dalam setiap kebijakan didesa baik dalam tataran kebijakan nasional maupun kebijakan daerah. Hal ini seiring dengan salah satu misi presiden Jokowi tentang membangun NKRI dimulai dari wilayah pinggiran dan itu yang dimaksud adalah desa.
Berdasar pada konteks inilah, pemilihan kepala desa harus bergengsi dan ber-aurah serta dimaknai setara dengan pemilihan buoati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan presiden dan wakil presiden. Karena itu, pemilihan kepala desa harus menggunakan pendampingan pemikiran melalui konsultan politik, guna untuk mengarahkan visi dan misi, gagasan, ide dan pikiran yang dapat diwujudkan dalam setiap bentuk karya-karya pembangunan yang nyata dan bermanfaat.. Selain itu pula, pemilihan kepala desa (pilkades) harus dipandang lebih jauh lagi, bahwa pada saat menghadapi momontum pilkades, itu berarti masyarakat desa sedang dalam bercita-cita untuk membangun desanya bersama pemimpin desa yang terpilih secara demokratis. (Red).